Gejala TB pada anak yang umum terjadi adalah demam yang tidak tinggi (subfebris), berkisar 38 derajad Celcius, biasanya timbul sore hari, 23 kali seminggu dan belangsung 1. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah. Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Difteria masih merupakan penyakit endemic dibanyak negara di dunia. Pada awal tahun 1980an terjadi peningkatan insidensi kasus difteria pada negara bekas Uni Soviet karena kekacauan program imunisasi, dan pada tahun 1990an masih terjadi epidemic yang besar di Rusia dan Ukraina. Anestesi lokal pada anakmakalah. Makalah Askep Pada Anak Hidrosefalus. melalui transmisi maternal dari ibu pada bayinya. DPT (Dhifteri Pertusis Tetanus) Diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu ) dengan interval 48 minggu. menular pada anakanak, ditandai dengan gejala panas, batuk, pilek, konjungtivitis. MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Makalah PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Makalah PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Walaupun orang dewas sering sebagai penyebab pertusis pada anakanak, mungkin vaksin orang dewasa dianjurkan untuk masa depan. Mengetahui dan memahami bagaimana membuat Asuhan Keperawatan masalah Pernapasan dengan gangguan Pertusis. Vaksi imunisasi difteri diberikan pada anakanak untuk meningkatkan system kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anakanak yang tidak mendapatkan vaksi difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis, difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. , pertusis dan tetanus, serta imunisasi polio yang berguna dalam pencegahan penyakit polio (Depkes RI, 2006). Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen pengajar. Dalam makalah ini penulis membahas tentang ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PERTUSIS dengan pertimbangan materi atas merupakan bahan pembelajaran sehingga dapat membantu lebih memahami ASKEP DAN KONSEP PERTUSIS. Keadaan demikian pada umumnya hanya terjadi pada penyakit yang tergolong ringan, tetapi jarang sekali pada penyakit yang berat. Misalnya penyakit tifus, yang pada anak tidak tergolong penyakit berat. Tanpa disadari seorang anak dapat menjadi kebal terhadap penyakit tifus secara alamiah. Sejak diperkenalkan vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai. Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anakanak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Maka pada anak dalam keadaan demikian hendaknya tidak diberikan imunisasi pertusis. jadi hanya berikan imunisasi DT4. kontak erat pada usia lebih dari 7 tahun juga perlu diberikan erirtromisin sebagai epidemi diantara orang dewasa yang terpapar. MAKALAH EPIDEMIOLOGI DIFTERI BAB I. Pada anak tak jarang diikuti demam, mual, muntah, menggigil dan sakit kepala. Pencegahan dilakukan dengan memberikan imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus) pada bayi, dan vaksin DT (difteria, tetanus) pada anakanak. Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anakanak dan balita, yang disebabkan oleh bermacammacam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. makalah Imunisasi dasar pada bayi TUGAS MAKALAH. IMUNISASI DASAR PADA BAYI Pertusis. Campak peneliti mengambil kesimpulan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak atau seseorang terhadap penyakit tersebut. Salah satu upaya mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan balita adalah melalui program pelayanan kesehatan anak, di antaranya adalah pemberian vitamin A. cakupan pemberian vitamin A pada balita usia 6 11 bulan tahun 2009 sebesar 98, 74, hasil ini. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh (terutama pada anakanak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu mencegah kuman itu berkembangbiak sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian. Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38 0 C), muntah atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIVAIDS, sedang menjalani pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu. Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian. Posted on 28 Januari 2009 by rahman IMUNISASI. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Imunisasi DPT untuk mencegah bayi dari tiga penyakit, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Luka kecil yang terjadi pada anakanak pada saat bermain dapat terinfeksi kuman ini. Apabila tidak dirawat penyakit ini. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak dapat dicapai secara optimal apabila orang tua melakukan berbagai upaya, seperti pemberian upaya kesehatan, salah satunya pemeliharaan kesehatan adalah pemberian imunisasi (Azwar, 2005). Pertusis adalah penyakit endemik dengan siklus endemik setiap 34 tahun6. pertusis adalah penyebab utama kematian dari penyakit menular pada anak. Pertusis adalah infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bordetella pertusis terutama terjadi pada anakanak usia 4 tahun yang tidak academy of pediatric, 2006) Pertusis sering dikenal dengan sebutan batuk rejan atau batuk anjing. o vaksinasi BCG pada anakanak umur 014 tahun dan, o chemoprophylactic dengan INH pada keluarga penderita atau orangorang yang pernah kontak dengan penderita. Morbili campak adalah penyakit akut yang disebabkan virus campak yang sangat menular pada umumnya menyerang anakanak. Menurut kriteria diagnostiknya, ada 4 stadium campak meliputi stadium tunas, stadium prodormal kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi. Pertusis sering menyerang bayi dan anakanak kurang dari 5 tahun, terutama yang belum diimunisasi lebih rentan, demikian juga dengan anak lebih dari 12 tahun dan orang dewasa. Stadium penyakit pertusis meliputi 3 stadium yaitu kataral, paroxsismal, dan konvalesen. Anakanak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Difteri lebih sering menyerang anakanak lebih khususnya balita serta pada orang dewasa di atas 60 tahun. Penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi pada balita. Keadaan demikian pada umumnya hanya terjadi pada penyakit yang tergolong ringan, tetapi jarang sekali pada penyakit yang berat. Misalnya penyakit tifus, yang pada anak tidak tergolong penyakit berat. Tanpa disadari seorang anak dapat menjadi kebal terhadap penyakit tifus secara alamiah. Sejak diperkenalkan vaksin DPT (Dyphtheria, Pertusis dan Tetanus), penyakit difteri mulai jarang dijumpai. Vaksin imunisasi difteri diberikan pada anakanak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Pada dasarnya beberapa penyakit penyakit infeksi yang terjadi pada anak anak dapat di cegah dengan imunisasi. Yaitu antara lain; difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, tuberkulosis, campak dan polio. Anakanak yang tidak mendapatkan vaksin difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini. 2 Tujuan 2 Tujuan Umum Yaitu, agar Mahasiswai memahami tentang penyakit difteri pada anak 3 Tujuan Khusus Yaitu, agar Mahasiswai mengetahui dan memahami tentang: 1. Penulis menyusun makalah ini untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya di mata kuliah keperawatan Neurobihavior II dengan bahan ajar asuhan keperawatan pada. Tetapi pada anak Autis terjadi gangguan metabolisme itulah yang menunjukkan bahwa imunisasi yang mengandung thimerosal harus diwaspadai pada anak yang beresiko Autis, tetapi tidak perlu dikawatirkan pada anak normal lainnya. Dengan adanya imunisasi aktif pada masa anakanak dini. (Merensien kapian Rosenberg, buku pegangan pediatric, Hal. 337) Difteri adalah suatu infeksi, akut yang mudah menular dan yang sering diserang adalah saluran pernafasam bagian atas dengan tanda khas timbulnya pseudomembran. Hampir 80 anakanak yang tidak diimunisasi menderita sakit pertusis sebelum umur 5 tahun. Kematian karena pertusis, 50 terjadi pada bayi (umur 1 tahun). Pertusis ditularkan melalui kontak dari orang ke orang, dan penderita dapat menularkan penyakitsejak timbulnya gejala awal. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya kami diberikan kesehatan serta kemampuan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul Penyakit Pertusis dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Makalah PERTUSIS Download as Word Doc (. Scribd is the world's largest social reading and publishing site. Search Search Pada tahun 1974, cakupan imunisasi baru mencapai 5 dan setelah dilaksanakannya imunisasi global yang disebut dengan expanded program in immunization (EPI) cakupan terus meningkat dan hampir setiap tahun minimal sekitar 3 juta anak dapat terhindar dari kematian dan sekitar 750. 000 anak terhindar dari kecacatan. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakitpenyakit: sebagai berikut: TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk rejan), Polio, Campak dan Hepatitis B. Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakitpenyakit, terhindar dari cacat, misalnya. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan suara yang serak, coryza, faring yang meradang dan frekuensi pernafasan dan denyut jantung yang meningkat, disertai pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal, infrasternal dan intercostal serta stridor yang terus menerus, dan anak bisa sampai megapmegap (air. Makalah PERTUSIS Download as Word Doc (. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di negara berkembang dan merupakan penyakit yang menular. Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella pertussis yang untuk pertama kalinya diasingkan oleh Bordet dan Gengou pada tahun 1906. Vaksi imunisasi difteri diberikan pada anakanak untuk meningkatkan system kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anakanak yang tidak mendapatkan vaksi difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini. Pada tahun Pada 2030, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah 270 juta orang. 70 juta diantaranya diduga berumur lebih dari 60 tahun. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan HepatitisB (DPTHB) duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai. Vaksi imunisasi difteri diberikan pada anakanak untuk meningkatkan system kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. Anakanak yang tidak mendapatkan vaksi difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini..